Halaman Awal – Sebuah Permulaan

Pertanyaan khas yang sering aku dengar dari puluhan teman” wanita  ketika mereka bersiap untuk pergi adalah  ” Wah pakai baju apa nih ? Nggak ada baju yang cocok. Gawat, aku nggak punya baju ” sementara mengatakan ini biasanya mereka berdiri di depan lemari pakaian yang terbuka dengan bertumpuk – tumpuk pakaian di dalamnya dan di pintu lemari pakaian sebelahnya puluhan baju berjajar bergantungan.

Judie Taggart & Jackie Walker mengatakan dalam salah satu buku mereka bahwa setiap isi lemari mewakili serangkaian pengalaman hidup, sikap, ketakutan, ambisi dan harapan dimasa depan bagi semua orang. Bagaimana kita menampilkan diri sudah terbentuk dengan kokoh dalam jiwa kita. Pakaian bertindak sebagai alat untuk membangun citra diri yang dilakukan secara emosional. Mendandani diri sendiri dimulai dari jiwa kita, bukan dari luar.

Aku sangat setuju dengan tulisan keduanya. Karena itu sebagai tulisan awal dari page ini aku mengajak kalian untuk meneliti motif, naluri, pilihan dan pola tingkah laku kita ketika memilih pakaian. Dengan cara ini aku harap kalian tidak lagi mengalami kesulitan untuk tampil chic karena setiap isi lemari kalian siap untuk membuat kalian terlihat in & trendy setiap waktu. Jadi bersiaplah untuk membuka lemari pakaian kalian, menyeleksi isinya & akhirnya menata ulang lemari pakaian kalian. Jangan dulu ngeri membayangkan berapa banyak pakaian yang harus kalian buang karena tidak lolos seleksi atau membayangkan berapa banyak budget yang harus kalian keluarkan untuk membuat lemari pakaian kalian selalu up to date. Just get ready, we’ll d it step by step & kalian akan terkejut ketika menyadari lemari pakain kalian berubah menjadi mini butik tanpa kalian sadari. Persiapkan diri kalian, kita bertemu di tips yang akan datang.

Hai,ketemu lagi di page ini. Article berikutnya akan mencoba mencari akar permasalahan sebelumnya, so read it carefully

Pakai Baju Apa ya?

Fantasi & percintaan memainkan peranan penting dalam dunia mode. Sering kita membeli baju hanya karena kita pikir baju itu cocok untuk kita. Pernahkan kalian membeli gala gown padahal seumur hidup kalian belum pernah satu kalipun kalian menghadiri acara gala? Kalian membeli pakaian itu hanya karena kalian pikir gown itu akan tampak sangat elegant & anggun bila kalian pakai untuk menghadiri acara gala dinner yang disebut – sebut teman kalian, padahal sampai saat kalian membeli gown itu undangan untuk gala dinner itu belum kalian terima.

Suatu pagi – ketika aku masih menyandang gelar sekretaris -, aku akan menghadiri rapat perusahaan pertama untuk launching catalogue kami dengan kapasitasku sebagai secretary for the president director. Aku membuka lemari pakaianku dan mencari stelan kerja yang cocok. Percaya atau tidak, aku mempunyai lebih dari 10 stel blazer n celana yang biasa aku pakai kerja. Tapi entah kenapa pagi itu aku merasa nggak ada satupun yang cocok untuk aku pakai. Blazer abu – abuku terlihat membosankan dan membuatku terlihat terlalu kurus, blazer coklat bataku terlihat kebesaran, celana untuk blazer biru tuaku keliman bawahnya lepas n belum aku benerin.

Waktu aku baru mengaduk – aduk lemari pakaianku, aku menemukan 2 stel training yang dulu aku beli ketika aku berniat untuk jogging tiap pagi, yang tidak mungkin aku lakukan mengingat jam kerjaku yang gila – gilaan. Rok yang sudah pudar ada diantara tumpukan camisole dari bahan lace. 2 dress baru yang belum sempat aku pakai, kemeja chiffon yang baru aku beli dengan warna pastel yang warnanya nggak bisa ‘ masuk ‘ di blazerku, celana boot cut yg terlalu santai bila dipakai untuk ke kantor. Tiba – tiba aku teringat blazer hitam andalanku yang dulu aku pakai wawancara, hari pertama kerja n masih banyak lagi event yang lain. Dengan semangat aku cari blazer hitamku itu, lalu aku teringat baru kemarin akhirnya aku masukkan blazer itu setelah sekian lama aku berusaha menunda – nunda membawa blazer itu ke laundry . dengan putus asa aku berdiri di depan lemariku pakaianku dan berpikir, “ Mati aku, aku nggak punya baju. “

Seringkali kita membeli pakaian hanya karena dorongan emosional, lapar mata, bahkan kadang – kadang hanya karena kita punya uang untuk membeli pakaian itu tanpa peduli apakah kita membutuhkan pakaian itu atau tidak. Tidak ada salahnya sesekali kita memanjakan diri dengan membeli pakaian yang kita inginkan, tapi kalau kebablasan, justru disaat – saat genting kira nggak punya baju yang kita butuhkan.

Pada article berikutnya, kita akan melakukan permainan kecil yang bisa membantu kalian melihat sebenarnya pakaian apa yan kalian butuhkan. Semoga dengan permainan ini bisa membantu memecahkan persoalan kalian dalam memilih pakain.

Permainan Lingkaran Hidup

Permainan lingkaran hidup ini aku dapat dari salah satu buku yang aku pikir dapat membantu kalian untuk menyeleksi lemari pakaian kalian. Tujuan dari permainan ini adalah supaya kalian dapat menemukan dengan tepat bagian yang hilang dari koleksi pakaian kalian. Permainan lingkaran hidup ini juga akan memungkinkan kalian membuat datar belanjda tanpa takut membeli pakaian yang tidak kalian perlukan dan membantu kalian untuk memahami mengapa lemari pakaian kalian harus selaras dengan hidup kalian.

Permainan ini akan memakan waktu kurang lebih satu jam, jadi carilah waktu luang. Dan karena permainan ini membutuhkan konsentrasi, maka tutup kamar kalian. Dan bersiaplah.

Langkah pertama :

Buatlah gambar lingkaran di selembar kertas kosong. Linkaran ini nantinya akan kita potong – potong berdasarkan aktivitas kalian sehari – hari. Ukuran masing – masing potongan sesuai dengan aktivitas dalam hidup kalian.

Langkah kedua :

Ambil selembar kertas lagi danbuat daftar setiap kategori aktivitas yang kalian lakukan saat kalian terjaga dan tentu saja berpakaian. Aktivitas ini harus komprehensif – malam, ahir pecan, sesuai musim, dan bahkan aktiviat untuk acara – acara khusus juga harus kalian masukkan dalam daftar ini bersama dengan aktivias kalian sehari – hari

Langkah ketiga :

Buatlah persentase waktu yang kalian habiskan untuk setiap kegiatan. Untuk mendapatkan gambaran nyata dari setiap kegiatan, persentase ini akan kita buat dalam kurun waktu satu bulan. Contoh :

Waktu terjaga dari jam 07.00 -23.00 = 16 jam

16 jam X 7 hari = 112 jam selama satu minggu

112 jam X 4 minggu = 448 jam perbulan

Sekarang hitunglah waktu yang kalian habiskan untuk setiap aktivitas sepanjang periode empat minggu. Kemudian gunakan hasilnya untuk menghitung persentase yang kalian gunakan untuk aktivitas itu. Misalnya jika kalian bekerja selama 40 jam perminggu berarti selama satu bulan kalian bekerja selama 160 jam ( dengan penghitungan lima hari kerja ). Kemudian bagilah 160 jam dengan 448 jam bulanan kalian. Maka kalian bekerja sebesar 36% dari lingkaran hidup kalian. Lakukan dengan semua kegiatan kalian yang lain. Kemudian tuliskan angka – angka persentase ini disebelah daftar aktiviatas yang tertulis di kertas kedua.

Langkah keempat :

Lihat lagi lingkaran hidup kalian. Bagilah lingkaran itu menjadi potongan – potongan yang sesuai dengan persentase yang baru saja kalian buat.

Langkah kelima :

Dalam setiap potongan lingkaran, tulislah daftar aktivitas dalam hidup kalian. Di sebelah lingkaran, tulislah jenis pakaian yang kalian kenakan saat kalian melakukan aktivitas tersebut..

Setelah selesai, bawalah lingkaran hidup ini ke tempat kalian memulainya setiap hari….lemari pakaian. Pisahkanlah pakaian yang benar – benar kalian kenakan ke dalam kategori yang sesuai dengan potongan – potongan diagaram pada lingkaran hidup yang sudah kalian buat. Pisahkan pakaian yang tidak masuk kategori yang kalian buat, atau pakaian yang belum pernah atau atau tidak bisa kalian gunakan. Sekarang bandingkan persentase pakaian kalian dengan persentase lingkaran hidup yang sudah kalian buat.

Aku sendiri sudah pernah melakukan permainan lingkaran hidup ini dan hasilnya sangat mengejutkanku. Karena diagnosis akhirnya adalah isi lemari pakaianku tidak sesuai dengan lingkaran hidupku. Dan aku berani menjamin, isi lemari pakaian kalian juga tidak sesuai dengan diagram lingkaran hidup yang kalian buat. Jadi akhirnya kalian tahu bukan alasan kalian tidak menemukan pakaian yang sesuai dengan yang kalian butuhkan. Stress? Kalau begitu aku akan membantu kalian memecahkan masalah ini pada article berikutnya. Untuk sementara itu, berhentilah membeli baju yang tidak kalian butuhkan.